WONOKOYO DAN HIPRA MENYELENGGARAKAN SEMINAR TEKNIS SHS
Dipublikasikan pada 2014-11-21

Swollen Head Syndrome (SHS, Penyakit Kepala Bengkak) boleh dibilang “pendatang baru” di Indonesia. Meskipun demikian, penyakit yang di lapangan sering dikelirukan dengan Infectious Coryza (Penyakit Snot) itu tidak bisa dianggap remeh. Maklum, kerugian ekonomis yang diakibatkannya lumayan signifikan. Kerugian itu meliputi gangguan pertumbuhan/pertambahan bobot badan, penurunan produksi telur, dan bahkan bisa berujung pada kematian ayam. 
    Berlatarbelakang hal itu, Wonokoyo bekerjasama dengan Hipra menyelenggarakan Seminar Teknis Swollen Head Syndrome (Jum’at, 21/11). Seminar tersebut digelar di ruang DKI lantai 4 Grha Wonokoyo dan dihadiri sekitar 20 orang. Peserta seminar berasal dari Direktorat Breeding Farm; Divisi Broiler Internal; Divisi Kesehatan Hewan & Standarisasi Mutu; dan Divisi Feed Technology.   
    Sebagai pembicara dalam seminar setengah hari itu Jorge Villas, DVM (Corporate Group Product Manager & Poultry Business Unit).    Dalam uraiannya, presenter yang pernah bekerja pada industri perunggasan terpadu di Spanyol itu menyatakan bahwa selain dengan program vaksinasi, upaya pencegahan SHS juga harus dibarengi dengan tindakan biosecurity yang ketat dan disiplin.